Bule Ganjil
Ruwetnya Lalu Lintas di Rawamangun Saat Jam Pulang Kantor |
Seperti yang lo tau, gue kuliah di UNJ. Yap, kuliah di Jakarta bikin gue sering banget ngeliat pemandangan yang nggak wajar atau bahkan ekstrim, tolol, sampai mengharukan (tai lah)
Nah beberapa hari yang lalu, gue memergoki seorang mahasiswa bule di kampus gue, menanti bus dengan cengonya di belakang kampus.
Hah? "belakang"? iya, karena yang dimaksud depan kampus di UNJ adalah jalan Rawamangun Muka, dan yang dimaksud dengan "belakang" adalah Jalan Pemuda yang sebetulnya jauh lebih lebar daripada Rawamangun Muka.
Oke, lupakan soal depan dan belakang. Di belakang kampus ini ada sekolah Labschool Rawamangun. Sekolah ini sebetulnya dikelola oleh Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta. Tapi entah mengapa, gedung Labschool itu lebih bagus ketimbang gedung-gedung di UNJ sendiri. Panteslah, yang sekolah di Labschool itu orang-orang kaya, yang pulang-pergi diantar jemput pake mobil mewah loh. Nah, mobil-mobil mewah ini, milik orang-orang kaya berpendidikan, yang justru kelakuannya paling BARBAR di Rawamangun. Kok barbar? iya, karena setiap jam masuk dan pulang sekolah, mobil mobil mewah itu parkir sembarangan di bahu jalan, memenuhi seperempat Jalan Pemuda, yang mengakibatkan macet tak tertahankan!
Oke kembali ke bule. Dalam suasana yang runyam penuh kemacetan dan polusi, bule yang penampilannya kaya maho ini tampak cengo menunggu bus. Liat aja tuh kaosnya yang kaya kaos cewek, tasnya yang juga tas cewek, dan mulutnya yang sedang menganga itu
mingkem, Mister! |
mungkin dia bingung kali ya, di Jakarta kok nggak ada bus stop, jalanannya dipake buat parkir mobil, mana gitu lalu lintasnya semrawut banget lagi.
Dan yang paling bikin kesel, tentu saja kelakuan barbar para pemilik mobil yang parkir sembarangan
Mobil parkir sembarangan di depan Labschool Rawamangun |
Mungkin dia juga muak kali ya liat pemandangan yang ga sedap kayak gini nih
Di Amerika mana ada yang kayak gini |
Seorang bapak membawa puluhan ekor ayam dengan sepeda motornya |
dan doi masih setia dan sabar menunggu bus. Mungkin dia kira, bus itu dianggap pesawat di Indonesia, yang lazim kalo ditunggu berjam-jam
sabar sabaaaar |
Mungkin karena pegel, si mister maho pun pindah tempat
Jakarta emang keras, mister... |
Dan semakin lama pemandangannya semakin menyebalkan
Naik Bus Transjakarta, jangan serobot jalurnya! |
Dadah, mister... |
Yang ingin gue tekankan dari foto-foto di atas adalah; jadilah warga yang tertib dan beradab. Kalo negara lo dikomentarin sebagai negara yang semrawut sama orang bule nggak enak kan rasanya? Coba deh lebih taat aturan. Aturan dibuat untuk kebaikan kita bersama, jadi jangan merasa dibebani oleh aturan. Coba lo bayangin seandainya pas pulang ke negerinya si bule (yang penampilannya kaya maho itu) cerita ke temen-temennya,"Gila Jakarta kotor, sumpek, gerah, semrawut, macet, warganya barbar semua!" Nah, akhirnya orang luar pun males ke Indonesia. Apalagi Jakarta bisa dibilang miniaturnya Indonesia. Kalo pandangan dunia terhadap Jakarta udah jelek, bisa jadi pandangannya terhadap Indonesia pun turut jelek. Akhirnya ketertarikan dunia internasional untuk berhubungan dengan Indonesia pun juga menurun.
Comments
Post a Comment