Anak yang Hilang (United Monza 72)


Gue tutup telinga terhadap segala komentar yang mengatakan blog ini hanya ajang pamer, promosi dan sebagainya.
Sekali lagi hanya ingin menekankan, ini blog pribadi dan gue berhak melakukan apapun di dalamnya.

Oke, dua hari lalu, di liburan yang lengket ini, gue punya pikiran untuk me"refurbish" (apa sih) sepeda gue yang sudah lama teronggok di dapur.
Baru dicuci

Dibeli sekitar Maret 2010, sepeda ini dikandangkan sebelum menunaikan tugasnya, karena saat itu gue keburu naik kelas 3 SMA dan sibuk dengan UN, SNMPTN, dan anak buahnya.
Malang memang, sepeda bermerk United tipe Monza 7.2 ini teronggok di dapur selama dua tahun lebih. Terakhir gue naik sepeda ini sekitar Agustus 2011, itu juga karena bosen setengah mati ga ada kerjaan di rumah.

Saat itu, gue sedang tergila-gila dengan sepeda. Setiap Minggu kalau ada waktu pasti sepedaan ke UI yang ada jalur sepedanya. Di sana bisa berjam-jam, berangkat jam 6, jam 12 baru pulang, sempe letoy, mungkin bisa lima keliling UI baru istirahat. Nggak bohong loh, dulu gue setrong banget, nggak loyo kayak sekarang.

Spesifikasi sepeda ini tergolong sepeda gunung low-end, bahasa kasarnya; sepeda yang diproduksi untuk para gembel yang pengen punya sepeda bagus.


Sistem Transmisi masih mengandalkan Shimano Tourney
Frame-nya dari alloy, atau bahan campuran komposit besi dan alumunium, atau yang dalam katalog Polygon sering disebut dengan alutech. Sementara sistem transmisi masih mengandalkan Shimano Tourney. Mungkin untuk zaman sekarang Tourney agak ketinggalan zaman, paling enggak ShimanoAltus baru terlihat memadai. Sebetulnya sih Tourney juga cukup bagus, meski memang level-nya masih dibawah Altus.
Biketag Bike to Work ini gue beli seharga Rp5000,00 haha
Alloy adalah bahan yang memenuhi standar minimum dalam produksi sepeda-sepeda modern. Bahan ini cukup kuat, dan yang paling penting: ringan. Kenapa harus ringan? Ya karena bobot sepeda mempengaruhi kenyamanannya saat dikayuh.
Sedari  beli sampai sekarang belum pernah di-upgrade. Hanya bearing saja yang sudah diupgrade jadi semi sealed bearing Shimano yang lebih besar dan bagus supaya nggak cepat aus dan lebih nyaman digowes.

Bagian yang lain yang ditambah paling botol minum dan klonengan (klakson, apa sih bahasa Indonesianya?)

Sementara yang belum sempet gue ganti adalah shockbreaker yang masih bermerk Zoom dengan ukuran seadanya. Waktu itu sempet mau gue ganti, cuma duitnya keburu kepake buat yang lain.
Keliahatan Keren kalo ada web address-nya gini haha

Dua hari lalu, sepeda ini gue angkat dari "tempat pembuangannya" di dapur yang kotor dan penuh minyak. Keadaannya mengenaskan. Frame-nya "dilapisi" minyak (mungkin dari uap minyak goreng dapur), berdebu tebal, bannnya kempes, dan di botol minumnya masih tersisa teh manis dari dua tahun lalu. -_-


Akhirnya, sepeda berwarna biru Chelsea (Royal Blue) ini gue cuci pake Sunlight, gue ngga tau harus pake sabun apa, aadanya Sunlight yaudah pake Sunlight aja sama spons, macem nyuci piring... Dan.. hasilnya lumayan.

Shockbreakernya kecil... sayang ya...



Di frame ditulis kampanye-kampanye terhadap pemanasan global kayak gini

Kayak gini juga

Gearnya 7 kecepatan, Shimano juga loh
Niatnya ini sepeda mau gue pelihara supaya awet. Dan nggak menutup kemungkinan suatu saat nanti bakal jadi barang antik.

Comments

Popular Posts